Perhatikan, Makanan yang Harus Dihindari Saat Minum Obat
Diposting oleh kdwnm on 1st Apr 2022
Minum dan mengonsumsi obat-obatan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu Anda memulihkan kondisi kesehatan tubuh. Selain itu, Anda mungkin juga disarankan untuk beristirahat dengan cukup dan juga mengkonsumsi makanan dengan gizi tinggi. Sebab, ternyata selain bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan asupan harian Anda, makanan tertentu bisa membantu proses pemulihan.
Namun, yang mungkin jarang diketahui oleh orang banyak adalah bahwa beberapa makanan ternyata dapat berinteraksi buruk dengan obat-obatan tertentu. Hal Ini berarti makanan yang Anda konsumsi dapat mengurangi kemanjuran obat, atau lebih buruk lagi, bisa memperburuk kondisi kesehatan Anda. Bahkan berbagai makanan yang dianggap menyehatkan seperti buah-buahan dan sayuran, dapat bisa menyebabkan interaksi yang tidak diinginkan dan mungkin berbahaya dengan obat-obatan tertentu.
Pengaruh Makanan Terhadap Obat-obatan
Umumnya, terdapat tiga cara bagaimana suatu makanan berinteraksi dengan obat-obatan:
Mengganggu kinerja obat-obatan
Beberapa makanan dapat mengganggu cara obat dicerna dan diserap oleh tubuh. Misalnya, makanan tinggi kalsium yang bisa menghalangi penyerapan zat besi di perut. Kalsium yang ditemukan dalam produk susu dapat mengikat beberapa obat, seperti suplemen zat besi dan beberapa antibiotik.
Makanan lain, yang mengandung kadar lemak serta serat yang tinggi, dapat memperlambat laju pengosongan perut dan laju penyerapan obat oleh tubuh Anda. Sehingga dosis yang Anda konsumsi menjadi lebih kecil dari yang diharapkan.
Menghalangi obat dipecah atau dimetabolisme
Tubuh akan memecah obat-obatan dan menghilangkannya dalam urin, itulah sebabnya Anda disarankan minum obat setiap hari atau beberapa kali sehari. Beberapa makanan diketahui dapat memblokir enzim di usus yang memecah obat-obatan tertentu, seperti obat penurun kolesterol obat jantung, dan obat imunologi. Karena tubuh memetabolisme lebih sedikit obat, mereka akan lebih banyak beredar di aliran darah Anda. hal ini dapat meningkatkan kemungkinan efek samping bagi tubuh Anda.
Meniru cara kerja obat
Beberapa makanan, atau minuman, dapat melebihkan efek dari obat yang Anda konsumsi. Hal ini membuat seolah-olah Anda sedang mengkonsumsi dosis yang lebih tinggi. Dan kemungkinan efek sampingnya jauh lebih besar.
Makanan yang Harus Dihindari Saat Minum Obat
Beberapa makanan dan minuman tidak bercampur dengan obat-obatan tertentu. Bahkan mereka sangat mungkin menyebabkan keterlambatan, penurunan atau peningkatan penyerapan obat. Untuk mencegah hal buruk tersebut, berikut farmaku telah merangkum beberapa makanan yang harus Anda hindari saat mengkonsumsi obat :
1. Pisang
Pisang mengandung kalium yang cukup tinggi, yang membuatnya dapat menjadi makanan yang sehat bagi beberapa orang. Namun, ternyata makanan tinggi kalium seperti pisang tidak boleh dikonsumsi bersama penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), seperti lisinopril atau captopril. Obat-obatan ini dapat menyebabkan tubuh menahan kelebihan kalium yang seharusnya dikeluarkan oleh ginjal. Usahakan untuk membatasi makanan tinggi kalium saat Anda sedang mengkonsumsi penghambat ACE. Makanan lain yang juga tinggi kalium adalah ubi jalar, jamur, kentang.
2. Susu
Usahakan untuk tidak minum susu saat Anda sedang mengkonsumsi beberapa antibiotik termasuk tetrasiklin, ciprofloxacin (antibiotik kuinolon), dan obat osteoporosis tertentu, seperti alendronate (Fosamax). Sebab makanan tinggi kalsium, seperti susu, yoghurt, atau keju dapat mengganggu efek beberapa antibiotik. Suplemen yang mengandung kalsium juga harus dihindari selama beberapa jam sebelum dan sesudah minum antibiotic.
3. Sayuran berdaun hijau
Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kale dan kangkung memiliki kandungan vitamin K yang tinggi. Vitamin K sangat penting untuk pembekuan darah yang membantu mencegah perdarahan. Namun beberapa obat-obatan antikoagulan seperti wafarin mengerahkan efeknya dengan menghambat vitamin K. Antikoagulan umumnya digunakan untuk merawat orang-orang dengan jenis detak jantung tidak teratur tertentu, katup jantung palsu dan mereka yang pernah mengalami serangan jantung.
Asupan vitamin K dapat melawan efek antikoagulan dan mencegah kerja obat. Hal inilah yang menyebabkan pisang serta makanan tinggi kalium lainya sebagai makanan yang tidak boleh dikonsumsi setelah minum obat.Namun makanan tersebut tidak perlu dihentikan sepenuhnya, Anda hanya perlu mengonsumsi makanan kaya vitamin K dalam jumlah yang stabil dan konsisten.
4. Kopi
Kopi dan minuman berkafein lainnya dapat mempengaruhi obat asma dan obat anti kecemasan. Sehingga Anda tidak disarankan untuk meminumnya jika Anda menggunakan clozapine atau antipsikotik. Hal ini karena, kafein dapat meningkatkan jumlah antipsikotik tertentu dalam darah Anda, dan membuat Anda berisiko lebih besar mengalami efek samping. Anda juga harus berhati-hati jika Anda menggunakan bronkodilator untuk asma . Mengonsumsi kafein dalam jumlah besar dapat menghambat efeknya dalam keadaan darurat.
5. Alkohol
Alkohol dapat berpotensi menjadi racun jika dicampur dengan obat yang salah. Ini juga dapat meningkatkan efek samping serta mengurangi atau meningkatkan efek obat tertentu lainnya. Beberapa gejala umum interaksi buruk antara alkohol dan obat-obatan dapat meliputi rasa kantuk, pusing, gangguan kontrol motorik, masalah memori, mual, kram perut, atau muntah.
Usahakan untuk tidak meminumnya, terutama bersama dengan obat penenang seperti antihistamin tertentu, obat penghilang rasa sakit termasuk morfin, kodein dan parasetamol, obat diabetes, obat untuk HIV / AIDS dan antibiotik. Semakin banyak obat yang dikombinasikan dengan alkohol, semakin besar resikonya. Pastikan Anda membaca peringatan atau tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda sebelum meminumnya
Daftar makanan ini hanyalah beberapa dari banyak makanan lain yang dapat mempengaruhi kinerja obat. Cobalah untuk mendiskusikannya dengan dokter atau apoteker Anda tentang makanan yang harus Anda hindari saat mengkonsumsi obat tertentu.